Read More

Read More adalah Blog Tempat berbagi artikel yang di anggap pantas untuk dibagikan. Semua artikel dalam blog ini adalah copy paste.

Surat Terbuka Pemuda Bukittinggi "Teruntuk Inyiak Kami Tercinta (Buya Syafii Maarif )"

by Juhadi Kulon Progo , at 04.58.00
Surat Terbuka Pemuda Bukittinggi "Teruntuk Inyiak Kami Tercinta (Buya Syafii Maarif )" - Hallo sahabatku, Read More, Kita jumpa lagi di hari ini, . Pada Artikel ini. saya akan coba bagikan sebuah artikel dengan judul Surat Terbuka Pemuda Bukittinggi "Teruntuk Inyiak Kami Tercinta (Buya Syafii Maarif )" , kami telah mempersiapkan artikel ini sepesial buat anda untuk sekedar berbagi saja ya.... siapa tau didalam isi artikel in bermanfaat buat anda. Kami berharap isi postingan Artikel News, yang kami tulis ini bisa anda pahami dengan mudah. Langsung aja yaa...kita mulai, Dan selamat membaca.

Baca juga



Aos-Info - Surat Terbuka Untuk Buya Syafii Maarif, sekaligus tanggapan terhadap tulisan Buya Syafii Maarif yang dimuat di beberapa Media Cetak dan media Online

Berikut surat terbuka yang di tulis oleh sdr Efriyandi Ray pada akun Facebooknya;

Yang terhormat BUYA AHMAD SYAFII MAARIF.....!!!!

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh....

Buya.....

Saya orang asli Minangkabau.

Menilik umur Buya, dibanding dengan umur saya, maka sangat pantaslah Buya menjadi "Inyiak" bagi saya, dan saya adalah "cucu" bagi Buya.

Hari ini saya membaca tulisan Buya di bawah judul " Ahok Tidak Menghina Al Qur'an" yang dimuat di kolom komentar halaman depan Harian Singgalang terbitan hari ini Senin 7 November 2016.

Buya....

Keresahan yang muncul akibat adanya dugaan penistaan terhadap Al Qur'an menjalar sampai di kalangan ummat Islam di Ranang Minang, tanah kelahiran Buya juga.

Walaupun kami yang menetap di kampung tidak bersekolah setinggi sekolah Buya yang sampai bersekolah sampai ke Negeri Paman Sam Amerika Serikat, "saketek banyaknyo" kami masih bisa berpikir dengan baik walaupun tidak sebaik pikiran Buya.

Buya.....

Kalau Buya bisa berkata "akal sehat saya mengatakan.....", kami nan di kampung juga masih bisa berkata pakai akal sehat.

Saya sedih mambaca tulisan Buya yang mengatakan "Hanya otak sakit sajalah yang berkesimpulan demikian". Maksudnya, yang berkesimpulan bahwa terdapat penghinaan terhadap Al Quran di dalam kalimat yang dilontarkan Ahok.

Saya sedih karena "Inyiak ambo mangecekkan ambo sakik utak", sebab ambo pribadi juo bakasimpulan alah tajadi penghinaan kapado Al Quran di dalam kalimaik si Ahok tu.

Buya.....

"Lah basuluah matohari, bagalanggang mato rang banyak"....

Sambuah urang Minang nan di kampuang nan berang jo penghinaan ateh Kitab Suci awak ko.

Kalau Buya danga kecek-kecek jamaah musajik, mushalla, atau surau-surau nan ado di kampuang, banyak nan manyalahkan si Ahok.

Baitu juo jo ota-ota di lapau kopi, "ota lapau randah" istilah awak no Buya.

(Dalam bahasa indonesia : banyak orang minang yang di kampung marah dengan penghinaan kitab suci kita.

jika buya dengar kata-kata jemaah mesjid, mushalla yang ada di kampung, banyak yang menyalahkan buya

seperti itu juga perbincangan di warung kopi, "ota lapau randah" bahasa minang nya buya)


Buya....

Ribuan urang Minang, baik nan dari kampung maupun nan domisili di wilayah lain di Indonesia, ikut demo bela Islam 4 November 2016 kemarin di Jakarta. Mereka tak lain tak bukan adolah dunsanak Buya, anak Buya, kamanakan Buya, cucu Buya, rang kampuang Buya.

Apokah mereka sado no tu sakik utak du Buya?

(Ribuan orang minang, baik yang di kampung maupun di berdomisili di luar, ikut demi bela islam 4 november 2016 kemarin di Jakarta. Mereka tak lain adalah sanak saudara Buya, anak Buya, kemenakan Buya, cucu Buya, orang kampung Buya)
Buya....

Ambo ingin batanyo.... Apo ukuran akal sehat dan sakik utak tu dalam hal iko Buya? Tolonglah Buya jalehkan, supayo kalau memang iyo kami sakik utak sadono, nak jaleh pulo kama ubek ka dicari, supayo nak jaleh pulo kama guru ka dicari supayo kami punyo akal sehat pulo sarupo Buya.

(Saya ingin bertanya, apa ukuran akal sehat dan otak sakit dalam hal ini Buya ? Tolonglah buya jelaskan, supaya kalau memang kami sakit otak semua, akan jelas kemana kami akan mencari obatnya, supaya jelas kemana kami cari guru supaya kami punya akal sehat seperti buya)

Buya....

Ambo cucu Buya, yo sabana sadiah. Alah basikakeh Apak jo Amak ambo mancari pitih untuak manyikolakan ambo. Tibo-tibo kini ado nan mangatokan kalau ambo sakik utak. Alah susah payah urang gaek ambo manjago kesehatan ambo, kini ado sen nan mangecek an ambo sakik utak.

(Saya cucu buya, sedih rasanya. Sudah banting tulang bapak dan ibu saya mencari duit untuk menyekolahkan saya. Tiba-tiba sekarang ada yang mengatakan saya sakit otak. Sudah susah payah orang tua saya menjaga kesehatan saya, sekarang ada yang mengatakan saya sakit otak )

Buya....

Ambo yakin, sabana yakin, utak ambo ndak sakik do Buya. Manuruik akal sehat nan ambo punyo, ambo manilai si Ahok alah menghina Al qur'an, kitab suci awak urang Islam.

Ambo ndak ka badebat do jo Buya mengenai substansi kalimat si Ahok, sebab sarupo kecek tadi, sikola ambo indak satinggi sikola Buya nan sampai ka "luar negeri", samantaro sikola ambo cuma di "dalam nagari".

(Saya yakin, benar-benar yakin, otak saya tidak sakit, menurut akal sehat yang saya punya, saya menilai Ahok sudah menghina Al Quran, Kiab suci umat Islam.

Saya tidak akan berdebat dengan buay mengenai substansi kalimat Ahok, karena seperti yang saya katakan tadi, pendidikan saya tidak se tinggi pendidikan buya yang sudah ke "luar negeri", sementara pendidikan saya hanya di "dalam negeri" saja)

Buya....

Kok iyo kami salah manilai si Ahok, tolong tunjuak ajai kami elok2. Jan lah dikecek an kami sakik utak. Ibo hati kami Buya. Kok iyo ado ulama jahat nan mampangaruahi kami, manga Buya ndak pulang kampuang sajo agak sakali sabulan untuak ma-ajai kami ko?

(Jika benar kami salah menilai Ahok, tolonglah tunjuki dan ajari kami baik-baik. Jangan di bilang kami "Sakit Otak", Terluka hati kami buya, jika memang ada ulama jahat yang mempengaruhi kami, kenapa buya tidak pulang kampung saja , sekali sebulan pun jadi untuk mengajari kami ini ?)

Buya....

Kami dulu sangaek bangga mancaliak Buya, inyiak kami, manjadi tokoh nasional. Kami bangga mancaliak Buya. Buya alah maangkek marwah urang Minang di level nasional. Urang lain pasti manilai, iyo hebat2 urang Minang. Tapi tanyato hari ko banyak urang Minang nan sakik utak dek ulah manilai kalimat si Ahok.

(Kami dulu sangat bangga melihat buya, "Inyiak" kami, menjadi tokoh nasional. Kami bangga melihat buya. Buya sudah mengangkat marwah orang Minang di level nasional. orang lain pasti menilai jika memang orang Minang itu hebat. Tapi ternyata hari ini banyak orang minang yang sakit otak karena ulah menilai kalimat Ahok)

Buya....

Apo hebatnyo si Ahok di mato Buya? Sampai2 kami harus dikecek an sakik utak?

( Apa hebatnya si Ahok ini di mata Buya ? sampai-sampai kami harus di katakan sakit otak ?)

Buya....

Banyak nan ingin ambo sampaikan ka Buya. Tapi untuak samantaro alah iko sen dulu du Buya. Ambo minta maaf kok ado kato2 nan salah. Ambo minta maaf sebab bahaso ambo alah bacampua aduak, kadang bahaso Indonesia kadang bahaso Minang.

( Banyak yang ingin saya sampaikan kepada Buya. Tapi untuk sementara hanya ini dulu saja Buya. Saya minta maaf kalau ada kata-kata yang salah, Saya minta maaf karena bahasa saya sudah bercampur aduk, kadang bahasa indonesia, kadang bahasa minang)

BUYA....

Mudah2an surek ambo ko bisa mawakili perasaan kami urang Minang nan berkesimpulan bahwa si Ahok alah menghina Al qur'an. Dan mudah2an, surek ko ndak mambuek ambo dinilai makin "sakik utak".

(Mudah-mudahan surat saya ini bisa mewakili perasaan kami orang Minang yang berkesimpulan bahwa si Ahok sudah menghina Al Qur'an dan mudah-mudahan surat saya ini tidak membuat saya dinilai semakin "Sakit Otak")

Tarimo kasih Buya.......

Wassalam....

Padang Lua, 7 November 2016 

ttd.

ERYANDI RAY(ia)

Itulah tadi Artikel Surat Terbuka Pemuda Bukittinggi "Teruntuk Inyiak Kami Tercinta (Buya Syafii Maarif )"
Semoga artikel Surat Terbuka Pemuda Bukittinggi "Teruntuk Inyiak Kami Tercinta (Buya Syafii Maarif )" yang saya bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.

Oh ya... , sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel yang sengaja kami pilihkan pada halaman di bawah ini juga tertarik untuk membacanya. Jika anda tidak sedang terburu buru saya akan merasa sangat bahagia jika anda berkenan mampir dulu pada beberapa artikel yang telah saya pilih kan dibawah ini.

ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI
Terimakasih kami ucapkan karena atas kunjungan anda dihari ini pada artikel Surat Terbuka Pemuda Bukittinggi "Teruntuk Inyiak Kami Tercinta (Buya Syafii Maarif )" dan bila artikel ini bermanfaat menurut anda tolong ya dibagikan ke rekan sanak saudara anda agar mereka juga tahu tentang hal ini, bagikan artikel ini dengan alamat link https://lanjutkanbacayuk.blogspot.com/2016/11/surat-terbuka-pemuda-bukittinggi-inyiak.html
Juhadi Kulon Progo
About
Surat Terbuka Pemuda Bukittinggi "Teruntuk Inyiak Kami Tercinta (Buya Syafii Maarif )" - written by Admin, published at 04.58.00, categorized as News
Comment disabled
Copyright ©2013 Read More by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger